Motivasi
Oleh:
Billy Mulawato
M
|
otivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di
masyarakat yang sering kali disamakan dengan 'semangat', seperti contoh dalam
percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki
semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan
penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi
sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan
semangat.
Pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 dan
pembelajaran abad 21, belajar haruslah berpusat pada siswa bukan pada guru. Pembelajaran
berpusat pada siswa (student centre) memerlukan berbagai macam ‘trik’ atau
strategi yang pas untuk setiap materi pembelajaran. Strategi atau trik ini
dilakukan menurut model dan pendekatan belajar yang berbeda-beda pula.
Pada awal pembelajaran di kelas, guru selalu
memberikan apersepsi untuk materi yang akan diberikannya. Apersepsi ini
merupakan salah satu bentuk motivasi belajar bagi siswa. Apersepsi atau
motivasi di awal pembelajaran dapat berupa gambar/foto, video, atau kata-kata
penyemangat dari tokoh dalam pembelajaran yang akan guru berikan.
Pembelajaran fisika adalah bagian dari
pelajaran ilmu alam yang abstrak dan komplek. Belajar fisika memerlukan
penguasaan konsep-konsep dasar fisika melalui pemahaman. Konsep dasar berupa
teori dan hukum yang diaplikasikan dalam persamaan dan rumus. Hal ini yang
membuat siswa enggan dan susah dalam mendalami pelajaran fisika.
Guru fisika di sekolah dianggap sebagai salah
satu guru ‘killer’ oleh siswanya. Pelajaran fisika merupakan salah satu
pelajaran yang dihindari oleh banyak siswa. Pembelajaran yang asyik dan
menyenangkanlah yang disukai oleh siswa. Guru fisika harus membuat pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa. Berbagai macam model dan pendekatan pembelajaran
mesti benar-benar dikuasai oleh guru fisika. Bahkan tidak jarang, guru fisika
menciptakan atau memodifikasi model pembelajaran yang ada dan disesuaikan
dengan kondisi kelas dan karakter siswa.
Bentuk pembelajaran dengan permainan dan
prakteklah yang disukai oleh siswa. Permainan dan praktek membuat siswa dapat
berinteraksi dengan alat/bahan yang digunakan, teman/orang lain, dan
lingkungan/alam sekitarnya. Proses pembelajaran dapat langsung diliat,
dirasakan/diraba, dan didiskusikan dengan teman atau guru. Hasil yang didapat
bisa langsung dilaporkan dalam bentuk tulisan dan segala pengamatan dari awal
hingga akhir akan terekam dalam pikiran dan diri siswa.
Motivasi tidak harus dengan kata-kata yang
indah dan berbunga-bunga, kadang cukup dengan tindakan kecil yang guru lakukan
dalam salah satu pembelajaran sudah membuat siswa termotivasi. Seperti contoh,
setelah melakukan percobaan hukum Archimedes, ada siswa yang ingin menjadi TNI
angkatan laut atau jadi pelaut, atau saat berdiskusi tentang daya angkat
pesawat, ada saja siswa yang bertanya pada kami tentang pembuatan dan
seluk-beluk pesawat. Hal ini membuat kami semakin semangat dalam menyampaikan
pelajaran. Kehadiran kami semakin ditunggu oleh siswa, model dan materi seperti
apa yang akan kami berikan pada pelajaran berikutnya.
Pembelajaran yang ditunggu oleh siswa inilah
yang menjadi pembelajaran yang terbaik di kelas. Model dan pendekatan yang
benar dan baik memerlukan waktu persiapan yang tidak sedikit. Jerih payah guru
dalam mempersiapkan pelajaran terbayar lunas saat siswa senang dan bersemangat
dalam mengerjakan apa yang kami minta.
Motivasi guru dalam mengajarpun semakin kuat
karena keberadaannya di kelas ditunggu oleh siswanya. Ketidakhadiran guru
membuat siswa kecewa dan tidak bersemangat dalam belajar.
Tag :
Opini